Back to Top

Hi, Guest!

Mesin Pupuk Organik Granul

Update Terakhir
:
01 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Dilihat Sebanyak
:
57 kali

Harga

CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail Mesin Pupuk Organik Granul

Pengembangan pupuk organik tidaklah sesederhana mengelola pupuk anorganik ( kimia sintetis) - yang telah dilengkapi dengan Standar Nasional Indonesia ( SNI) dan mesin canggih. Kualitas pupuk organik sangat bervariasi tergantung bahan dasar ( bahan baku) , kadar air dan cara pembuatannya. Banyak petani yang membeli jadi terlalu mahal, untuk pupuk organik, karena ternyata kurang bermanfaat, ketidak-jelasan kualitas bisa membawa persoalan pada kurangnya minat petani secara jangka panjang. Belum lagi soal volume penggunaannya per hektar lahan yang besar, yaitu lebih dari 1 ton/ ha pupuk organik. Kondisi itu akan menimbulkan masalah in efisiensi karena pengangkutan dari pabrik ke lokasi kebun dan dari pinggir jalan ke lahan petani. Permasalahan tersebut akan berujung pada kesulitan modal kerja petani, dan berakhir pada keengganan petani menggunakan pupuk organik. Upaya penambahan unsur hara ( N, P, K) dengan mencampurkan pupuk pabrik ( kimia ) dalam proses pembuatan pupuk organik, yang misalnya dilakukan oleh perusahaan nakal untuk menarik pembeli, beresiko meningkatkan kerancuan kualitas organik. Selain itu, manfaat pupuk organik bukanlah penambahan hara tanah, kecuali beberapa jenis hara mikro tertentu, melainkan, yang utama adalah memperbaiki kesuburan fisika dan biologi tanah. Upaya mendukung peningkatan kualitas pupuk organik- salah satunya- ditempuh dengan penyediaan alat mesin bagi penyajian pupuk organik sehingga pupuk organik menarik minat petani pengguna. Berikutnya, keberadaan teknologi dan sumber bahan baku murah bagi pencampuran dalam pengkayaan ( enrichment) unsur hara. Dengan keberadaan teknologi alat mesin Biophoskko, kompos - sebagai bahan baku terbesar ( berasal dari sampah organik di perkotaan ) - yang tersedia bagi pengembangan pertanian organik, dapat disajikan lebih praktis, efisien dan relatif murah di mata petani. Pupuk organik yang berasal dari kompos dan bahan pengkayaan lainnya kini bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi bentuk curah kasar, curah halus, tablet, pelet, briket, atau granul. Perkembangan permintaan terhadap kompos padat dan atas pertimbangan kemudahan dalam aplikasi pemupukan, kini banyak kompos dibentuk granul. Bentuk granul- butiran seperti bentuk kacang hijau sampai bentuk kacang kedelai ukuran 2 mm sampai 4 mm- juga memungkinkan penambahan unsur hara organik lain ( sumber Kalium dari abu janjang sawit) , sumber P2O5 ( dari Phosphates Alam) dan sumber Carbon ( meningkatkan rasio C/ N dari lignit atau batubara muda ) serta zat pengatur tumbuh ( ZPT) dan mikroba pelarut. Satu set alat mesin granulator Biophoskko dengan kapasitas 1 ton/ jam terdiri dari 1 penghancur bahan ( hammer mill ) , 2 unit pengering ( dryer) , 1 pembentuk granul ( pan granulator) dan 2 unit pengayak atau pemisahan ukuran ( sifter atau screen tools) serta 4 set pembawa ( conveyor belt) . Conveyor belt terdiri dari 2 unit untuk feeding bahan pencampuran pupuk organik granul ( kompos curah, abu janjang sawit, phospat, mikroba dan zeolit dan lignit) ke pengering ( dryer) dilengkapi vibrator screen, 1 unit set conveyor granul ke pengering ( dryer) dan 1 set belt sebagai pembawa ( feeding) ke ayakan ( sifter atau screen) . Pengeringan bertujuan menyiapkan bahan agar mudah dihancurkan dan dihaluskan dengan menggunakan alat pengering ( rotary dryer) . Target kadar air kompos kering kurang lebih 20 persen. Kompos yang sudah kering kemudian digiling dengan mesin giling ( hammer mill) untuk mencapai tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80 mesh. Selanjutnya, proses granulasi dengan menggunakan pan granulator. Alat ini berbentuk piringan yang berputar. Ukuran pan piringan bisa bermacam-macam, namun dalam paket ini pan granulator memiliki ukuran 2.5 m. Langkah berikutnya adalah pengeringan granul hingga mencapai kadar 4 persen hingga 12 persen ( standar Departemen Pertanian RI) atau hingga 20 persen ( bagi penggunaan sendiri) . Setelah pengeringan kemudian feeder conveyor belt akan membawa ke pengayakan untuk memisahkan pupuk granul organik hingga lolos mesh 60 sampai 100. Dan langkah terakhir, setelah sortir dan pengeringan adalah pengemasan pupuk organik granul. Ukuran kemasan bisa bermacam-macam, pilihan volume 5 kg, atau 10 kg. Kemasan juga bisa menggunakan karung PE dengan ukuran 25 - 30 kg. Kandungan unsur hara P dan K dalam pupuk organik granul hanya 1 sampai 5 % saja mengingat bahan organik, berdasar pengalaman empiris dan bahkan penelitian, menunjukan bahwa kandungan organik tidak lebih dari 5 % .
Tampilkan Lebih Banyak